Karena Status Gay Ricky Martin Dianggap Duta Besar dari Neraka

image
Ricky Martin (Foto: Brian)



Jakarta - Ricky Martin telah memulai tur konser dunia untuk mempromosikan album teranyarnya, Msica + Alma + Sexo, yang dirilis akhir Januari lalu di Eropa via Columbia Records dan awal Februari lalu di Amerika Utara via Sony Music Latin.

Tur yang dimulai Martin sejak 25 Maret lalu di kampung halamannya sendiri, Puerto Rico, sempat mendapatkan kecaman keras dari tokoh gereja berpengaruh di sana, Pastor Wanda Rolon.

Hal itu dipicu pengakuan Martin atas orientasi seksualnya kepada publik pada akhir Maret 2010 lalu. Kala itu Martin telah menyatakan bahwa dirinya adalah seorang homoseksual, setelah sekian lama ia menolak untuk menjawab pertanyaan seputar hal tersebut.

Rolon, melalui akun Facebook-nya, sempat menyatakan kecaman keras terhadap Martin beberapa saat sebelum tur Msica + Alma + Sexo dimulai di Puerto Rico. Rolon menyebutkan bahwa Ricky Martin adalah duta besar dari neraka yang akan membawa orang-orang masuk neraka.

Tak beberapa lama kemudian, Rolon menghapus tulisan itu dan menyangkal bahwa dirinya adalah seorang homophobic dalam tulisan selanjutnya. “Saya tidak pernah mempromosikan kebencian, melainkan kasih Tuhan. Tuhan memanggil kita hanya sebagai laki-laki dan perempuan karena seperti itulah Dia menciptakan kita,” tulis Rolon, dikutip dari On Top Magazine.

Bukan hanya Rolon yang mengecam Ricky Martin, pemuka agama lain di Puerto Rico, Cardinal Luis Aponte Martinez of San Juan, juga meminta Martin menghentikan promosi homoseksualnya.

"Saya mengagumi Ricky untuk kreasi artistik yang Tuhan telah anugerahkan padanya. Tapi tolong, untuk kasih anak-anak-Nya, untuk saya yang membayangkan Tuhan menginginkan yang terbaik, cobalah memberi contoh bagi kaum muda kita nilai-nilai besar yang kita semua bagikan, selain seks,” kata Martinez, dilansir dari NME.com.

Sementara itu aktivis pejuang hak kaum homoseksual, Pedro Julio Serrano mengkritik Martinez dalam wawancaranya dengan koran Puerto Rico, Primera Hora. Menurut Serrano, homophobia telah menyamar sebagai agama dengan dalih kebebasan berbicara.

“Cukuplah menerapkan visi moral seksualitas manusia. Orientasi seksual adalah karakteristik bawaan manusia yang tidak dapat diubah, itu bukan perilaku, itu bukan penyakit dan tidak identik dengan pergaulan bebas seperti yang dikatakan oleh Cardinal Aponte Martinez,” tegasnya.

Jika ada artikel yang bermasalah laporkan kepada kami lewat komentar dibawah ini.
Blog Ini DOFOLLOW silahkan berikan komentar sesuai artikel. komentar yang ngaco / spam akan di hapus.

Terima Kasih.