Alat Musik Tradisonal Minang dari Zaman Purba


TALEMPONG BATU


Talempong adalah alat musik tradisional minangkabau yang lazimnya terbuat dari kuningan dan bentuknya mirip dengan alat musik gamelan dari pulau Jawa. Biasanya talempong digunakan untuk mengiringi nyanyian ataupun tarian tradisional minangkabau. Bunyi dan alunan nada yang dikeluarkan akan membuat perantau merasa rindu kampung halamannya. Namun talempong yang satu ini berbeda sama sekali dengan talempong lazimnya karena terbuat dari batu dengan ukuran yang sangat besar dan sudah ada sejak zaman dahulu. Bunyi yang dihasilkan persis sama dengan alat musik talempong, sehingga dinamakan Batu Talempong Talang Anau,

Talempong Batu ini di jumpai dalam satu bangunan di halaman Balai Adat Nagari Talang Anau , banyaknya 6 (enam) buah batu yang tersusun rapi berjajar diatas bantalan yang terbuat dari bambu . Pada sebuah batu talempong tersebut terdapat sebuah lukisan telapak kaki, warna batu talempong itu hitam memudar laksana logam yang akan dipukul akan menimbulkan bunyi nyaring seperti nada alat musik tradisional Minangkabau yang terbuat dari logam yaitu Talempong. Lempengan batu yang berada di Talang Anau ini telah disusun sesuai dengan tangga nada yang dikeluarkan oleh masing-masing lempengan batu tersebut sehingga bisa dimainkan mengikuti irama lagu tradisional Minangkabau.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, konon batu talempong ini ditemukan pertama kali oleh seorang ulama bernama Syeikh Syamsudin. Waktu ditemukan ditaksir masyarakat sekitar abad 12 masehi, sewaktu syeikh ini bermimpi didatangi seorang berjubah putih, berjanggut panjang sampai kepusat dan memakai serban. Orang tua dalam mimpi Syeikh ini memberi tahu bahwa ada beberapa buah benda yang sekarang berserakan dalam hutan yang ditumbuhi Talang dan daun enau. Benda tersebut akan dapat memberi manfaat bagi anak cucu dan masyarakat kalau dapat dikumpulkan .

Ada sifat magic yang dimiliki oleh lempengan batu itu, yaitu sebelum dipukul atau dibunyikan maka batu ini harus diasapi dengan kemenyan putih. Apabila tidak dilakukan tatacara ini, niscaya lempengan batu ini tidak akan menimbulkan bunyi yang nyaring seperti talempong pada umumnya tetapi akan tetap berbunyi layaknya seperti batu biasa yang dipukul. Lebih celaka lagi apabila orang yang memukul batu tersebut melakukannya dengan rasa tidak percaya akan kegaiban dari batu tersebut serta meremehkannya, maka berdasarkan keterangan orang-orang disekitar lokasi si pemukul akan terkena kutukan berupa penyakit yang tidak akan bisa disembuhkan dan bisa merenggut nyawanya sendiri.

Lokasi Talempong Batu : Nagari Talau Anau ,Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat , ± 172,00 Km dari Padang.

Jika ada artikel yang bermasalah laporkan kepada kami lewat komentar dibawah ini.
Blog Ini DOFOLLOW silahkan berikan komentar sesuai artikel. komentar yang ngaco / spam akan di hapus.

Terima Kasih.